Program Study S1 Film dan Televisi

Program Study S1 Film dan Televisi 
ISBI ( Institut Seni dan Budaya Indonesia) Sulawesi Selatan







Film dan televisi merupakan 2 disiplin media yang berbeda. Film lebih dahulu lahir sebagai media seni Awal ide film pertama muncul di tahun 1878. Saat itu seorang tokoh Amerika Edward James Muybridge. Film mulai beredar pada awal abad 20 sekitar tahun 1927 oleh perusahaan film pertama Hollywood. 

Sedangkan televisi merupakan alat komunikasi visual yang lahir di abad 20 an. 
televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.



Film sendiri lebih ke bidang seni media rekam sedangkan televisi lebih ke bidang komunikasi massa. Tetapi dari kedua bidang itulah bagaimana seorang pengkarya bisa mengapresiasikan karya media rekam tersebut untuk dikomunikasikan kepada khalayak ramai (publik).




Sepintas mengenai Program Studi Televisi dan Film:

VISI

Program Studi S-1 Televisi dan Film mampu berperan sebagai salah satu pusat unggulan kehidupan kreativitas seni-budaya dan keilmuan media siaran televisi yang berbasis pada khasanah budaya Nusantara bagi kemaslahatan manusia Indonesia.

MISI

  1. Mewujudkan pusat pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia yang unggul dan profesional dalam bidang pengembangan program siaran televisi;
  2. Mewujudkan pusat kajian seni budaya nusantara, laboratorium kekaryaan dan produksi pertelevisian dan perfilman yang responsif dan adaptif terhadap perubahan serta perkembangan ilmu, teknologi, seni, politik, ekonomi, sosial, dan budaya;
  3. Mendinamisasikan kehidupan seni-budaya dalam rangka pembentukan masya-rakat madani dengan mengaplikasikan hasil-hasil eksplorasi seni budaya Nusantara dalam bentuk produk audio-visual untuk siaran televisi; dan
  4. Mewujudkan pusat informasi yang baik dan benar tentang seni-budaya dengan memanfaatkan teknologi multimedia pertelevisian.



TUJUAN

Program Studi S-1 Televisi dan Film ISBI ( Institut Seni dan Budaya Indonesia) Sulawesi Selatan bertujuan menghasilkan lulusan yang:
  1. Mempunyai kepribadian yang bersumber pada nilai-nilai budaya Indonesia, serta tanggap terhadap gejala perubahan sosial budaya dan perkembangan IPTEKS.
  2. Mempunyai pengetahuan artistik audiovisual pertelevisian dan mampu mewujutkannya ke dalam bentuk produksi siaran televisi.
  3. Memiliki kemampuan profesional di bidang produksi siaran televisi nonberita yang berorientasi pada nilai nasionalisme dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
  4. Memiliki kemampuan bekerjasama lintas budaya dan/atau lintas bangsa dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan keahliannya.

KOMPETENSI

Melalui pendidikan Program Studi S-1 Televsi dan Film ISBI ( Institut Seni dan Budaya Indonesia) Sulawesi Selatan, diharapkan lulusan dapat menjadi sarjana seni dalam bidang pertelevisian yang terdiri dari dua jalur minat: pengkaji (skripsi) dan pencipta program televisi (karya).
  1. Pengkaji (Skripsi)
    1. Menguasai konsep-konsep dasar metodologi ilmu dan seni sehingga mampu memahami dan menjelaskan fenomena pertelevisian dan perfilman
    2. Mengamati, mengidentifikasi, mendeskripsi, menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi fenomena pertelevisian dalam masyarakat dan memberikan alternatif pemecahan
    3. Mengimplementasikan konsep dan metodologi petelevisian untuk kepentingan pembangunan, penyusunan kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat
  2. Pencipta Program (Karya)
    1. Menguasai penciptaan karya pertelevisian dan film secara kreatif, komunikatif, estetis, serta profesional
    2. Mampu melakukan eksplorasi kreatif untuk penulisan naskah dan desain produksi televisi
    3. Mampu mengorganisasi elemen sumber daya agar sistem produksi televisi berjalan efektif


Masing-masing jalur kelulusan menjanjikan pada lulusan untuk mampu merancang program televisi berdasarkan kaidah ilmiah dan seni selaras dengan perkembangan teknologi pertelevisian, pengembangan wacana, dan penajaman konsep dalam perencanaan, produksi, maupun pascaproduksi tayangan audio visual yang memiliki daya siang siar di zaman global melalui pencerminan karakter budaya Nusantara.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ininnawa sabbarae

CANDI KIDAL

Tari Pembukaan 24 menari dari ISBI SulSel