WATER LENTERN 2018
WATER LENTERN 2018
Festival Lampion Air 2018 Pantai Akkarena, Makassar
Festival Lampion Air di Pantai Accarena , Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar.
Hari Sabtu, tanggal 12 Mei 2018.
Pertunjukan Teatrikal yang diambil dari adaptasi Legenda Mitologi Cina berjudul Angsa Putih dan Lentera Air.
LAMPION
Lampion
Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya
terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat
terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas tebal atau sutera bewarna
(biasanya merah). Lampion biasanya tidak dapat bertahan lama, dan mudah rusak.
Asal mula lampion dalam bahasa Mandarin adalah 燈籠
dēng lóng atau disebut 燈彩 dēng cǎi yang diperkirakan berasal dari masa 1800
tahun yang lalu, yaitu masa Dinasti Han Barat.Lampion merupakan gabungan dari
seni lukis, hiasan gunting kertas, origami, sulaman, yang mengunakan bahan
bambu, kayu, rotan, batang gandum, tanduk hewan, bahan logam, dan sutera.
Dibalik keindahan lampion yang menghiasi dan
menerangi berbagai tempat, ternyata lampion memiliki makna yang mendalam untuk
kehidupan. Menurut kepercayaan masyarakat tionghoa, lampion merupakan simbol
dari sebuah kebahagiaan dan harapan dalam hidup. Tentunya dalam menjalani
kehidupan, kita selalu ingin suatu kebahagian yang tulus dan hakiki dengan
diisi oleh harapan-harapan yang menjadi tujuan hidup kita di masa yang akan
datang. Perlu diketahui bahwa kebahagiaan tidak selalu berati harus memiliki
kekayaan materi yang berlimpah namun bagaimana kita bisa menjalani hidup ini bersama
orang-orang tercinta dan berarti dalam hidup.
Lampion klasik terbuat dari
kertas dan rangka bambu yang ringan dengan lilin menyala di dalamnya. Terdapat
jenis lampion klasik yang dapat diterbangkan ke langit dan ada yang sekedar
untuk digantungkan saja. Seiring berkembangnya zaman, begitu banyak jenis
lampion dengan aneka bentuk yang membuat perayaan imlek semakin meriah. Lampion
yang terbuat dari bahan ringan melambangkan bahwa pribadi yang rendah hati dan
ringan dalam membantu orang lain senantiasa dapat memudahkan jalan untuk
menggapai puncak dari tujuan kehidupan dengan adanya respon sosial yang baik.
Doa-doa terbaik akan secara ikhlas diucapkan oleh orang-orang tercinta. Warna merah
dari lampion dijadikan sebagai simbol keberuntungan dan menghindarkan dari
hal-hal tidak baik dalam menjalani hidup di tahun-tahun yang akan datang.
Ketika lilin dalam lampion dinyalakan, maka akan muncul pendaran cahaya merah
yang memiliki makna filosofis sebagai suatu harapan dengan semangat selalu
menyala. Tentunya sebagai manusia, hanya bisa berusaha, berdoa, dan berharap
yang terbaik kepada Sang Khalik. Semoga kebahagiaan dan keberuntungan selalu
mengiringi setiap langkah saat menjalani kehidupan ini.
"Atau seperti
gelap-gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak: yang di atasnya
ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap-gulita yang tindih-bertindih,
apabila ia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya. Dan
barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah ia
mempunyai cahaya sedikitpun." (Qs. An-Nur [24]: 40)."
Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya-Nya laksana lampion (misykat) yang tak tembus, yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, (dan) kaca itu seakan-akan bintang yang
bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur juga tidak di sebelah barat, yang minyaknya saja
hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya
(berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki,
dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu." (Qs. An-Nur [24]: 35)
Komentar
Posting Komentar